Lamongan Nyatakan 'Perang' dengan Anak Punk, Berani Masuk Kota Soto, Begini Akibatnya





Kabupaten menyatakan tidak akan mentolelir keberadaan anak punk yang berkeliaran di wilayah .
Ini ditunjukkan itu dengan masih 'menahan' enam dari delapan anak punk yang diamankan Jumat (20/10/2017) talam.
Dar delapan anak punk yang ditahan, dua sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Yakni, Mustika Dwi Rahayu (14) asal Kemangsen Kecamatan Krian Sidoarjo dan Nikmatus Sa'adah (15) asal Karangasem Tuban.
"Mereka kita bolehkan pulang, karena dijemput langsung oleh orang tuanya," tegas Bambang Yustiono, Kasi Operasi dan Pengendalian kepada Surya, Sabtu (21/10/2017).
Namun, untuk enam lainnya tetap diamankan di Kantor hingga ada pihak keluarga yang mengambil mereka.
Menurut Bambang, apa yang dilakukan tersebut bukan berarti anak punk ini disandera di Kantor .
Tetapi pada upaya membantu para orang tua yang susah menemukan anaknya karena keluyuran tanpa arah dan tujuan.
Selain itu, itu dinilai sebagai langkah persuasif edukatif pada mereka yang terjaring operasi.
Dengan begitu, diharapkan, mereka sadar dan bisa berkumpul dengan keluarganya.
Orang tua atau wali mereka sudah dihubungi petugas untuk menjemput anak - anaknya yang kini ada di Kantor , jalan Basuki Rahmad.
Mereka itu, Putra Dwi Pratama (14) asal Pasuruan, M Firman Rozikin (22) Sidoarjo, Fitri Romadonia (13) Sidoarjo, Fani, dan Firli Maulina (12) Sidoarjo.
Lalu Danil Yuolio Limbah Prayogi (23) Sidoarjo, Muhammad Zakaria Anshori (24) Sidoarjo.
"Pulang Pak, pulang," ungkap diantara anak punk tersebut.
Anak-anak punk yang terjaring operasi, kata Bambang, karena melanggar ketentraman dan ketertiban umum.
Makanya, tidak ada ampun bagi anak punk yang diketahui berada di . Biasanya mereka mengamen di perempatan lampu merah dan tidur sembarangan.
"Kita akan tegakkan Perda nomor 4 Tahun 2007, " tegas Bambang.
Razia terhadap anak punk dimaksudkan selain membantu para orang tua, juga untuk menciptakan keindahan, ketertiban dan keamanan.
Yang tertangkap tidak diserahkan ke Dinas Sosial, tapi diutamakan dikembalikan ke orang tuanya.
Usianya rata-rata masih setara pelajar. Jika dikembalikan ke pangkuan orang tua, maka ada harapan untuk kembali hidup selayaknya.
Bisa sekolah lagi, atau diarahkan mempunyai kegiatan bersama orang tua atau keluarga


Sumber : Uc News.com
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==